Halaman

Jumat, 07 Januari 2011

Menanggapi Sebuah Film

Saya pernah menonton satu film Indonesia yang menurut saya mempunyai cerita dan kisah yang cukup menarik jika dibandingkan film Indonesia yang sekarang ini banyak menceritakan tentang misteri/horror dan menampilkan adegan-adegan sensualitas. Film yang saya telah tonton ini bergenre film action yang jarang sekali ditampilkan oleh perfilman di Indonesia, film ini berjudul “Serigala Terakhir”.
Didalam film “Serigala Terakhir” ini menceritakan tentang 5 orang sahabat yang mempunyai kekuasaan atas wilayahnya (geng). Mereka adalah Ale sebagai ketua geng yang diperankan oleh Fathir Muchtar, Jarot yang diperankan oleh Vino G.Bastian, Lukman yang diperankan oleh Dion Wiyoko, Jago yang diperankan oleh Dallas pratama dan Sadat yang diperankan oleh Ali Syakieb. Mereka semua adalah segerombolan anak muda yang kuat dan memiliki kekuasaan dikampungnya. Mereka juga sudah menggang diri mereka lebih dari sekedar sahabat, tapi mereka menganggap diri mereka seperti keluarga dan saling saudara. Mereka berlima sering menantang maut sampai batas kemampuan mereka, mereka sering tawuran dan berkelahi dengan geng-geng lain yang mereka anggap sebagai musuh mereka. Mereka mempunyai prinsip “KEKUATAN ADALAH KEKUASAAN DAN KEKUASAAN ADALAH KEHORMATAN”, dengan prinsip itu mereka lebih memakai kekuataan dan otot dibandingkan dengan otak dan fikiran mereka sendiri. Mereka memiliki keinginan untuk menjadi penguasa dinegeri ini dengan kekuatan mereka berlima, akan tetapi semua itu malah menjadi boomerang untuk mereka berlima.
Geng Ale ini memiliki musuh bebuyutan yaitu geng naga hitam, Ale hampir saja terbunuh namun diselamatkan oleh Jarot yang membunuh orang yang ingin menusuk Ale. Akibatnya Jarot masuk penjara, selama dipenjara Jarot sering dianiaya oleh para napi yang sebelumnya sudah ada didalam penjara itu sebelumnya, hal ini membuat dia berusaha untuk menjadi lebih kuat sampai akhirnya Jarot yang memiliki kekuasaan didalam selnya. Jarot sering menunggu keempat sahabatnya untuk datang menjenguk dia didalam penjara, namun sahabat-sahabatnya tidak ada satupun yang menjenguk dia. Dia merasa telah dikhianati oleh para sahabatnya, setelah Jarot keluar dari penjara dia diajak bergabung kedalam geng naga hitam oleh Fatir yang diperankan oleh Reza Pahlevi. Fatir ini adalah seseorang yang bisu yang dulunya berada diwilayah geng Ale. Selama diwilayah geng Ale, Fatir sering dipandang sebelah mata karena dia bisu. Hal ini yang membuat Fatir ikut geng naga hitam dan dendam kepada semua orang digeng Ale. Dengan memanfaatkan Jarot yang diajak masuk kedalam geng naga hitam, Fatir merencanakan untuk menghancurkan geng Ale. Ale sangat terpukul sekali dan kecewa karena sahabatnya sendiri masuk kedalam geng naga hitam yang bersebrangan dengan geng Ale.
Bos besar digeng naga hitam sangat puas akan kinerja Jarot yang telah memuluskan jalankan dalam berbisnis narkoba. Bos besar menginginkan agar geng Ale ditundukkan, karena hanya wilayah geng Ale yang belum naga hitam kuasai. Disini Fatir memanfaatkan kondisi, Fatir sering memberi adiknya Lukman narkoba hingga adiknya Lukman overdosis dan akhirnya meninggal. Lukman marah dan merasa kalau adiknya mati karena geng naga hitam terutama kepada Jarot, yang Lukman piker Jarotlah yang telah membuat adiknya memamakai narkoba hingga overdosis. Lukman ingin membunuh Jarot sendirian, tetapi Lukman malah mati tertembak oleh Fatir yang ingin melindungi Jarot. Kematian Lukman membuat Jago dan Sadat kesal, mereka ingin membalas perbuatan Jarot yang mereka pikir Jarot-lah yang telah membunuh Lukman sahabatnya sendiri. Jago dan Sadat balas dendam dengan cara memperkosa adiknya Jarot yang bernama Yani yang disini diperankan oleh Zaneta Georgina. Didalam cerita ini juga Jarot mencintai Aisyah adiknya Ale yang diperankan oleh Fanny Fabriana. Jarot sangat mencintai Aisyah dan hubungan mereka semakin dekat setelah Jarot keluar dari penjara, dimana Ale tidak tahu akan hubungan mereka, dan hubungan Jarot dengan Aisyah ini membuahkan rahim yang dikandung oleh Aisyah. Jarot sangat marah karena adiknya Yani diperkosa hingga menjadi gila oleh Jago dan Sadat yang merupakan sahabatnya sendiri. Jarot menyuruh Fatir membunuh Jago dan Sadat yang akhirnya Jago dan Sadat mati ditangan Fatir. Ale semakin kesal dan ingin membunuh Jarot, ditambah Ale baru mengetahui kalau adiknya Aisyah selama ini berhubungunan dengan Jarot. Namun Aisyah mencoba melarang Ale untuk menyakiti Jarot karena Aisyah sangat mencintai Jarot. Aisyah kabur dari rumah dan menemui Jarot dan ingin menikah dengan Jarot serta pergi jauh dari keadaan ini bersama Jarot. Tapi Jarot menolak dan menyuruh Aisyah untuk kembali karena demi keselamatan nyawa Aisyah sendiri. Aisyah mati dibunuh oleh Fatir dengan cara melempar Aisyah dari atas gedung kosong. Jarot mengira Aisyah mati bunuh diri, yang membuat dia ingin berhenti untuk bermusuhan dengan Ale dan berdamai dengan Ale. Tapi Ale sudah terlanjur kesal dan ingin membunuh Jarot ayng mengira Aisyah tewas oleh Jarot. Ale dan Jarot berkelahi, tapi Ale tewas oleh pistol yang sudah dibawa Ale sebelumnya untuk membunuh Jarot. Sebelum nayawa Ale melayang, Jarot meminta maaf kepada Ale dan Ale-pun meminta maaf kepada Jarot, namun sayangya nyawa Ale-pun tidak dapat diselamatkan. Ketika Jarot meninggalkan tubuh Ale yang tergelak tewas, Jarot ditembak oleh Fatir, Jarotpun meninggal ditangan Fatir.
Kurang lebih seperti itu cerita yang ada di film “Serigala Terakhir” ini. Jika Anda penasaran dengan film ini, lebih baik kalian menonton dan menyaksikan sendiri film dan bagaimana ceritanya.
Terimakasih…….

Tanggapan saya terhadap film ini adalah bagus, karena jarang sekali industri perfilman Indonesia yang menampilkan film action yang bagus seperti ini. Disamping itu alur ceritanya-pun sangat menarik, karena disini persahabatan, kekuatan dan kekuasaan berubah menjadi mesin penghancur untuk diri sendiri. keindahan dari film ini menurut saya adalah cerita dan perkelahian diantara pemain dalam cerita ini yang hampir nyata.