Halaman

Minggu, 29 Juni 2014

TUGAS ETIKA PROFESI

TUGAS ETIKA PROFESI


1.      Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik industri?
Jawab:
Kepakaran memiliki arti pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baij dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Teknik industri sendiri merupakan cabang dari ilmu teknik yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses. Dapat disimpulkan bahwa kepakaran dari seorang sarjana teknik industri merupakan suatu keahlian dari seseorang yang telah memiliki pengetahuan secara ekstensif dan melalui beberapa rangkaian pelatiham, membaca, serta pengalaman dalam bidang industri yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses. Adapun 3 bidang keahlian teknik industri adalah:

  • Sistem manufaktur, sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Bidang keilmuan dalam sistem manufaktur ini antara lain:
             a.      Sistem produksi
                b.      Perencanaan dan Pengendalian Produksi
                c.       Pemodelan Sistem
                d.      Perancangan Tata Letak Pabrik
                e.       Ergonomi
  • Manajemen Industri, sebuah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Bidang keilmuan dalam manajemen industri antara lain:
                a.      Manajemen Keuangan
                b.      Manajemen Kualitas
                c.       Manajemen Sumber Daya Manusia
                d.      Manajemen Pemasaran
                e.       Manajemen Keputusan
                f.    Manajemen Inovasi
                g.   Manajemen Teknik

  •  Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi merupakan bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industry untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan dalam sistem industri dan tekno-ekonomi antara lain:
         a. Statistika Industri
             b. Sistem Logistik
               c. Logika Pemrograman
                d. Operational Research
                  e. Sistem Basis Data
              Berdasarkan 3 bidang keahlian tersebut, maka terdapat profesi-profesi yang terkait bagi sarjana teknik industri, antara lain:
               a.       Production Engineer/Officer
               b.      Production Manager
               c.       PPIC Officer
              d.      PPIC Manager
              e.       Maintenance Officer
              f.       Maintenance Manager
              g.   Facility Layout and Plant Designer
              h.      Ekonomi Teknik

          2.   Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa)!
                Jawab:
                Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Ethos” yang memiliki arti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Adapun karakter-karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari adalah:
              a. Karakter tidak menghormati orang yang lebih tua
                 Banyak pemuda dan pemudi saat ini yang tidak menghormati orang yang lebih tua, dimana orang yang lebih tua disini seperti bapak, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan orang lain yang lebih tua dari pemuda pemudi tersebut. Bentuk tidak hormatnya pemuda dan pemudi saat ini dengan orang yang lebih tua seperti membantah apabila di nasihati dan bersikap tidak sopan. Akibat modern-nya zaman, banyak pemuda pemudi merasa dirinya lebih baik dan lebih pintar dibanding orang yang lebih tua dikarenakan pemuda pemudi merasa dirinya lebih modern. Hal ini adalah salah, dan apabila ketidaksopanan ini terus berlanjut hingga menjadi suatu kebiasaan dapat menumbuhkan suatu karakter yang tidak ber-etika.
          b.   Pengendara yang ugal-ugalan
               Pengendara di Indonesia banyak yang melanggar aturan dan bahkan sudah menjadi kebiasaan di jalan. Pelanggaran aturan disini mencerminkan karakter yang tidak beretika dijalan, bahkan dapat menimbulkan kecelakaan.
          c.   Memotong suatu pembicaraan pada saat berdebat
              Pada saat berdebat sering kali banyak pelaku debat yang memotong pembicaraan dari lawan debatnya dimana pada saat tersebut pelaku debat belum saatnya untuk memberikan argumen bahkan saling menjatuhkan satu dengan lainnya. Kejadian seperti ini apabila tidak dicegah oleh moderator maka dapat berakibat saling ribut dan tentunya didalam suatu debat memiliki aturan yang harus diikuti oleh pelaku debat.
          d.   Melanggar aturan sekolah
              Banyak aturan aturan sekolah yang secara sengaja dilanggar oleh pelajar dimana sudah menjadi suatu kebiasaan. Salah satu contoh pelanggaran tersebut adalah terlambat dating ke sekolah dan memanjat pagar sekolah. Hal ini tentunya tidak mencerminkan etika yang baik dari seorang pelajar.
          e.   Merokok ditempat umum
              Kebiasaan perokok di Indonesia tidak mengindahkan larangan untuk tidak merokok di tempat umum bahkan di tempat tersebut sudah terpajang larangan untuk tidak merokok. Namun dikarenakan sudah menjadi suatu kebiasaan maka larangan tersebut dilanggar dan diacuhkan. Minimnya kesadaran perokok akan dampak dari merokok menyebabkan kurangnya etika perokok seperti merokok didekat ibu hamil atau orang yang tidak merokok.


          3.   Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA profesional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa)!
                Jawab:
                Beberapa aktivitas tidak beretika professional dalam bekerja diantaranya:
                a.  Plagiat
                  Plagiat dalam suatu pekerjaan sudah tidak asing lagi, bahkan sudah menjadi suatu kebiasaan di kalangan pekerja. Adapun contoh dari pekerjaan yang rentan akan plagiat seperti pemain musik professional bahkan di kalangan pengajar atau dosen dalam membuat suatu tulisan. Plagiat ini tentulah termasuk aktivitas tidak beretika profesional, karena akan menyebabkan kerugian bagi orang yang secara originilitas telah membuat hak cipta sebelumnya.  

                b.  Menipu klien
                   Beberapa perusahaan atau individu yang tertipu seperti perjanjian mengenai saham sering kali dijumpai. Para penipu ini menjanjikan keuntungan kepada klien mengenai hasil yang dapat diperoleh oleh klien, namun pada kenyataannya semua itu hanya kebohongan sehingga banyak individu atau perusahaan yang mengalami kerugian besar. Kegiatan menipu seperti ini yang dilakukan oleh pelaku dijadikan sebagai jalan pintas untuk memperoleh keuntungan untuk dirinya semata. Sehingga perlu diperhatikan bagi suatu individu atau perusahaan dalam menganalisa perjanjian atau proposal kerja sama saham atau suatu kontrak kerja agar tidak terjadi kasus penipuan tersebut.

                c.  Meliburkan diri atau cuti sekehendak diri
                  Tidak beretika professional juga ditunjukkan oleh pekerja yang sering kali bolos atau mengambil cuti berlebih. Maksud mengambil cuti berlebih adalah meliburkan diri sebagai aktivitas cuti namun diluar batasan hari yang telah ditentukan. Hal ini tentulah suatu aktivitas yang tidak beretika professional yang ditunjukkan oleh pekerja dengan alasan apapun, karena dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

                d.  Makan di jam kerja
                Sangatlah penting bagi seorang pekerja yang bekerja secara disiplin. Namun masih ada beberapa pekerja yang melanggar kedisiplinan tersebut seperti makan pada saat jam kerja. Hal tersebut sangatlah tidak diperbolehkan, karena sudah ada jam istirahat tersendiri yang diberikan oleh suatu instansi atau perusahaan bagi karyawan atau pekerja untuk beristirahat, makan atau kebutuhan pribadi lainnya. Apabila hal tersebut dilanggar maka bukan tidak mungkin produktivitas dari pekerja tersebut dapat menurun.

                e.  Tidur di jam kerja
                Banyak pekerja dengan alasan apapun tidur di tempat kerja. Hal ini merupakan suatu contoh dari aktivitas tidak beretika professional dalam bekerja, karena dapat menurunkan produktivitas dari pekerja dan perusahaan tersebut.


          Sabtu, 25 Januari 2014

          Pengendalian Kualitas dengan Peta Kendali

          Peta kendali (Control Chart) digunakan untuk menganalisis proses dengan tujuan melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap mutu. Grafik ini mendeteksi abnormalitas suatu proses dengan bantuan grafik garis. Menurut Montgomery (1998) “bagan kendali adalah perangkat statistik yang memungkinkan suatu organisasi untuk mengetahui dan memantau konsistensi suatu proses atau produk yang dihasilkan melalui pengamatan yang sedang berlangsung maupun proses yang telah dilakukan.”. Penyelesaian dengan bagan kendali menggunakan prinsip-prinsip statistik.
          Bagan kendali dibuat untuk menghilangkan variasi tidak normal melalui pemisah variasi yang disebabkan oleh penyebab khusus dari variasi yang disebabkan oleh penyebab umum. Variasi penyebab khusus adalah kejadian-kejadian diluar sistem yang mempengaruhi dalam sistem, biasanya bersumber dari manusia, peralatan dan material. Variasi penyebab umum adalah faktor dalam sistem atau yang melekat pada proses yang menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem. Variabilitas dasar atau gangguan dasar adalah pengaruh kumulatif dari banyak sebab-sebab kecil, yang pada dasarnya tidak terkendali. Metode yang sering digunakan untuk mengetahui sumber variasi dari proses adalah peta-peta kendali atau peta control (control charts).
          Peta kontrol dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe umum, apabila karakteristik kualitas dapat diukur dan dinyatakan dalam bilangan maka disebut variabel. Peta kontrol variabel tepat sekali untuk melukiskan karakteristik kualitas dengan ukuran tengah dan ukuran variabilitas. Apabila karakteristik kualitas tidak diukur dengan skala kuantitatif maka peta kontrol yang tepat digunakan adalah peta kontrol atribut.
          Merancang peta kontrol harus menentukan ukuran sampel, frekuensi pengambilan sampel dan batas-batas pengendalian. Umumnya semakin besar sampel akan semakin mudah menyelidik pergeseran kecil dari prose itu. praktik industri masa kini cenderung menyenangi sampel-sampel yang lebih kecil dan lebih sering, akan tetapi penentuan frekuensi pengambilan sampel harus mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk biaya pengambilan sampel, kerugian yang berkaitan dengan membiarkan proses bekerja dalam keadaan tak terkendali, tingkat produksi dan probabilitas berbagai macam pergeseran proses akan terjadi. Penentuan batas kendali dalam peta control tergantung pada penggunaan peta kontrol untuk mengontrol produk dengan karakteristik tertentu.
          Gambar Diagram Alir Penggunaan Peta Kontrol
          Terdapat 5 aturan (5 rules) didalam peta kontrol, berikut adalah penjelsan menganai aturan-aturan tersebut.
          Aturan 1  : Suatu proses diasumsikan keluar dari kontrol jika sebuah titik plot berada diluar batas kontrol atas atatupun kontrol bawah.
          Aturan 2  : Suatu proses diasumsikan keluar dari kontrol jika tiga titik plot yang berurutan terdapat 2 titik plot berada diluar batas kontrol 2 (warning limit) pada sisi yang sama.
          Aturan 3  : Suatu proses diasumsikan keluar dari kontrol jika 5 titik plot yang berurutan terdapat 4 titik plot yang berada diluar batas kontrol 1 pada sisi yang sama.
          Aturan 4  : Suatu proses diasumsikan keluar dari kontrol jika 8 atau lebih titik plot yang berurutan berada disatu sisi dari center line.
          Aturan 5  : Suatu proses diasumsikan keluar dari kontrol jika 8 atau lebih titik plot yang berurutan berada diatas atau dibawah center line.

          Sumber: Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc. 2004. Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: Salemba Empat.