Halaman

Sabtu, 25 Januari 2014

Pengendalian Kualitas dengan Peta Kendali

Peta kendali (Control Chart) digunakan untuk menganalisis proses dengan tujuan melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap mutu. Grafik ini mendeteksi abnormalitas suatu proses dengan bantuan grafik garis. Menurut Montgomery (1998) “bagan kendali adalah perangkat statistik yang memungkinkan suatu organisasi untuk mengetahui dan memantau konsistensi suatu proses atau produk yang dihasilkan melalui pengamatan yang sedang berlangsung maupun proses yang telah dilakukan.”. Penyelesaian dengan bagan kendali menggunakan prinsip-prinsip statistik.
Bagan kendali dibuat untuk menghilangkan variasi tidak normal melalui pemisah variasi yang disebabkan oleh penyebab khusus dari variasi yang disebabkan oleh penyebab umum. Variasi penyebab khusus adalah kejadian-kejadian diluar sistem yang mempengaruhi dalam sistem, biasanya bersumber dari manusia, peralatan dan material. Variasi penyebab umum adalah faktor dalam sistem atau yang melekat pada proses yang menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem. Variabilitas dasar atau gangguan dasar adalah pengaruh kumulatif dari banyak sebab-sebab kecil, yang pada dasarnya tidak terkendali. Metode yang sering digunakan untuk mengetahui sumber variasi dari proses adalah peta-peta kendali atau peta control (control charts).
Peta kontrol dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe umum, apabila karakteristik kualitas dapat diukur dan dinyatakan dalam bilangan maka disebut variabel. Peta kontrol variabel tepat sekali untuk melukiskan karakteristik kualitas dengan ukuran tengah dan ukuran variabilitas. Apabila karakteristik kualitas tidak diukur dengan skala kuantitatif maka peta kontrol yang tepat digunakan adalah peta kontrol atribut.
Merancang peta kontrol harus menentukan ukuran sampel, frekuensi pengambilan sampel dan batas-batas pengendalian. Umumnya semakin besar sampel akan semakin mudah menyelidik pergeseran kecil dari prose itu. praktik industri masa kini cenderung menyenangi sampel-sampel yang lebih kecil dan lebih sering, akan tetapi penentuan frekuensi pengambilan sampel harus mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk biaya pengambilan sampel, kerugian yang berkaitan dengan membiarkan proses bekerja dalam keadaan tak terkendali, tingkat produksi dan probabilitas berbagai macam pergeseran proses akan terjadi. Penentuan batas kendali dalam peta control tergantung pada penggunaan peta kontrol untuk mengontrol produk dengan karakteristik tertentu.
Gambar Diagram Alir Penggunaan Peta Kontrol
Terdapat 5 aturan (5 rules) didalam peta kontrol, berikut adalah penjelsan menganai aturan-aturan tersebut.
Aturan 1  : Suatu proses diasumsikan keluar dari kontrol jika sebuah titik plot berada diluar batas kontrol atas atatupun kontrol bawah.
Aturan 2  : Suatu proses diasumsikan keluar dari kontrol jika tiga titik plot yang berurutan terdapat 2 titik plot berada diluar batas kontrol 2 (warning limit) pada sisi yang sama.
Aturan 3  : Suatu proses diasumsikan keluar dari kontrol jika 5 titik plot yang berurutan terdapat 4 titik plot yang berada diluar batas kontrol 1 pada sisi yang sama.
Aturan 4  : Suatu proses diasumsikan keluar dari kontrol jika 8 atau lebih titik plot yang berurutan berada disatu sisi dari center line.
Aturan 5  : Suatu proses diasumsikan keluar dari kontrol jika 8 atau lebih titik plot yang berurutan berada diatas atau dibawah center line.

Sumber: Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc. 2004. Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: Salemba Empat.