Halaman

Rabu, 30 Oktober 2013

Karakteristik Wiraswastawan Dan Penentu Potensi Kewirausahaan

Karakteristik Wiraswastawan
Dalam sejarah Amerika pada akhir abad ke sembilan belas, Heillbroner mengemukakan bahwa rata-rata wiraswastawan adalah anak dari orang tua yang mempunyai kondisi keuangan yang memadai, tidak miskin dan tidak kaya. Schumpeter menulis bahwa wiraswastawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi berada dari semua kelas.
Menurut Mc Clelland, karakteristik wiraswastawan adalah sebagai berikut:
1.      Keinginan untuk berprestasi.
2.      Keinginan untuk bertanggung jawab.
3.      Preferensi kepada resiko-resiko menengah.
4.      Persepsi pada kemungkinan berhasil.
5.      Rangsangan oleh umpan balik.
6.      Aktifitas enerjik.
7.      Orientasi ke masa depan.
8.      Keterampilan dalam pengorganisasian.
9.      Sikap terhadap uang.

Penentu Potensi Kewirausahaan
Karakteristik wiraswastawan sukses dengan nAch tinggi akan memberikan pedoman bagi analisa sendiri.
1.      Kemampuan inovatif.
Inovasi memerlukan pencarian kesempatan baru. Hal tersebut berarti perbaikan barang dan jasa yang ada, menciptakan barang dan jasa baru, atau mengkombinasikan unsur-unsur produksi yang ada dengan cara baru dan lebih baik.
2.      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).
3.      Keinginan untuk berprestasi.
n Ach adalah tanda-tanda penting dari dorongan kewiraswastaan. Hal ini menandai para pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal menyerah didalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan sendiri.
4.      Kemampuan perencanaan realistis.
Menetapkan tujuan yang menantang dan bisa diterapkan adalah tanda dari perencanaan realistis. Tujuan ditetapkan sesuai dengan n Ach dari wiraswastawan.
5.      Kepemimpinan terorientasi pada tujuan.
Wiraswastawan membutuhkan aktivitas yang mempunyai tujuan. N Ach yang tinggi memotivasi mereka untuk mengarahkan tenaga mereka dan rekan kerja serta bawahan mereka kea rah tujuan yang ditetapkan.
6.      Obyektivitas
Wiraswastawan obyektif didalam mengarahkan pemikiran dan aktivitas kewiraswastaannya dengan cara pragmatis.
7.      Tanggung jawab pribadi
Wiraswastawan memikul tanggung jawab pribadi, mereka menetapkan tujuan sendiri dan memutuskan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan mereka sendiri.
8.      Kemampuan beradaptasi.
Para wiraswastawan mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Ketika wiraswastawan terhambat oleh oleh kondisi yang berbeda dari apa yang mereka harapkan, mereka tidak menyerah, namun melihat situasi secara obyektif.
9.      Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
Wiraswastawan mempunyai kemampuan mengorganisasi dan administrasi didalam mengidentifikasi dan mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan. Mereka menghargai kompotensi dan akan memilih para spesialis untuk mengerjakan tugas dengan efisien.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar