Halaman

Selasa, 08 Maret 2011

DATA PENGANGGURAN DI INDONESIA

saat ini sungguh bisa menyembulkan keprihatinan. Betapa tidak, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah pengangguran di negeri ini mencapai sekitar 8% dari jumlah angkatan kerja.
Sekitar 12,8 juta jiwa masyarakat Indonesia menganggur baik pengangguran terbuka maupun pengangguran paruh waktu. Ditambah lagi, menurut Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Fadel Muhammad di tahun ini ada penambahan jumlah pengangguran sekitar 1,1 juta yakni dari tamatan sekolah (perguruan tinggi) yang belum terserap lapangan pekerjaan.

Ada begitu banyak faktor yang menjadi penyebab sulitnya untuk menurunkan data pengangguran di Indonesia. Salah satunya yaitu kekurangseriusan pemerintah dalam mengurangi jumlah penganggur, paradigma masyarakat yang masih menganggap menjadi pegawai negeri lebih prestise dan lebih menjamin hidup, serta lemahnya mental berusaha sebagai fundamen kokoh memperbaiki kehidupan ekonominya.
Masyarakat tak bisa serta merta hanya mengandalkan peran pemerintah dalam menggusur angka pengangguran tanpa mereka terlibat aktif dalam upaya membebaskan dirinya sendiri paling tidak untuk menganggur.


Pengangguran Secara Definitif
Keadaan masyarakat yang banyak menganggur jelas akan mempengaruhi keadaan ekonomi, baik secara makro maupun mikro. Masih banyak masyarakat yang menganggur tentu akan membuat produktifitas menurun, pendapatan yang minim, dan berimplikasi pada meningkatkanya jumlah kemiskinan. Jika tak segera dilakukan upaya atau langkah tepat untuk mengatasinya perekonomian di suatu negara berada diambang kehancuran.

Data pengangguran di Indonesia bisa diperoleh dengan cara membandingkan antara jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja dan dinyatakan dalam persentase. Pengangguran dalam jangka panjang akan menyebabkan penurunan jumlah GNP (Gross National Product) dan pendapatan per kapitanya. Di Indonesia ada yang disebut dengan pengangguran terselubung yakni pekerjaan yang sebenarnya bisa dilakukan dengan jumlah pekerja yang minimal dilakukan dengan mempekerjaakan banyak orang.

Usaha Mengatasi
Dengan naiknya data pengangguran di Indonesia, membuat pemerintah perlu segera memperkuat kuda-kuda untuk mengatasinya. Angka 1,1 juta tambahan penganggur tentu menjadi problem ekonomi yang mesti segera diatasi secara seksama. Pemerintah salah satunya diwakili oleh Fadel Muhammad berupaya untuk mendorong jumlah pengusaha yang baru. Selama ini, di Indonesia baru sekitar 0,18% penduduk yang menjadi pengusaha. Padahal idealnya jumlah pengusaha di negara berkembang seperti Indonesia minimal harus 2%.

Perlu segera dilakukan sinergi dengan berbagai pihak (swasta dan masyarakat) untuk membentuk iklim usaha dimana pemerintah melalui departemen terkait bisa menjadi fasilitator utamanya. Semoga mendorong jumlah pengusaha baru dan menekan jumlah pengangguran yang tercatat dalam data pengangguran di Indonesia.

Sumber : http://www.anneahira.com/data-pengangguran-di-indonesia.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar